Senin, 10 Desember 2012

Rumor Kiamat 21 Desember 2012 Hebohkan Penduduk Dunia

Rumor Kiamat 21 Desember Hebohkan Penduduk Dunia

Rumor berakhirnya dunia bersamaan dengan berakhirnya kalender Suku Maya menyebar ke seluruh dunia. Rumor kiamat akan segera datang ini bahkan menimbulkan ketakutan dan kepanikan penduduk bumi di berbagai belahan dunia.
Tanggal 21 Desember mendatang yang merupakan berakhirnya kalender Suku Maya versi hitungan panjang selama 5.125 tahun, disebut-sebu

t sebagai akhir dunia. Seperti dilansir The Telegraph, Senin (10/12/2012), penduduk berbagai dunia memiliki reaksi berbeda terhadap isu kiamat tersebut.
Mulai dari warga di China dan Rusia yang panik membeli kebutuhan sehari-hari dan banyak lilin, hingga angka penjualan alat-alat bertahan hidup yang meningkat drastis di Amerika Serikat. Yang paling aneh terjadi di Prancis. Di negeri itu, warga yang percaya dengan keberadaan alien atau makhluk luar angkasa, mempersiapkan diri mereka dengan berkumpul di wilayah penggunungan agar diselamatkan oleh alien dan terhindar dari kiamat.
Berbagai penyebab dunia kiamat juga beredar secara simpang siur. Mulai dari adanya tabrakan besar antara bumi dengan planet mistis bernama Nibiru, atau yang juga dikenal sebagai Planet X, kemudian tabrakan antara bumi dengan sebuah komet, hingga adanya badai matahari dahsyat yang memusnahkan peradaban bumi.
Di Amerika Serikat (AS), seorang produsen tempat perlindungan bawah tanah berteknologi tinggi, Ron Hubbard, melaporkan bisnisnya yang berkembang pesat. Banyak orang yang membeli peralatan yang dijualnya.
"Saya tidak memiliki pendapat khusus soal kalender Suku Maya, tapi ketika para astrofisikawan datang kepada saya, membeli barang produksi saya dan memberitahu saya untuk bersiap menghadapi badai matahari, radiasi dan gelombang elektronik (EMP) ... Saya akan tinggal di bawah tanah pada tanggal 19 dan baru keluar pada tanggal 23. Berjaga-jaga kalau isu tersebut benar," tuturnya.
Sedangkan di Prancis, orang-orang yang percaya dengan keberadaan alien, berkumpul di atas puncak gunung Pic de Bugarach. Mereka menunggu kedatangan pesawat UFO maupun pesawat alien lainnya untuk menjemput mereka keluar dari bumi.
Walikota Bugarach yang berpenduduk 179 orang ini berusaha mencegah warga melakukan aktivitas aneh tersebut dengan melarang warganya untuk berkumpul di atas gunung tersebut. Menurut New Age, wilayah tersebut menjadi 'garasi alien' yang menjadi landasan para alien meninggalkan bumi dan membawa sejumlah manusia yang beruntung bersama mereka.
Di Rusia, warga di wilayah Omutninsk, Kirov, berbondong membeli minyak tanah dan sejumlah bahan bakar lainnya usai artikel surat kabar setempat memastikan soal akhir dunia. Lain halnya dengan warga kota Barnaul, dekat Pegunungan Altai yang panik membeli obor dan sejumlah lampu minyak.
Hal ini bahkan memaksa Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev untuk berkomentar. "Saya tidak percaya akhir dunia. Setidaknya, bukan tahun ini," ucap Medvedev.
Di China, rupanya warga setempat terpengaruh oleh film Hollywood '2012' yang menceritakan soal kehancuran dunia. Saking parahnya, warga dengan paniknya memborong lilin di Provinsi Sichuan, setelah rumor yang berkembang di situs jejaring sosial Sina Weibo memprediksikan akan adanya gelap gulita selama 3 hari sebelum kiamat tiba.
"Awalnya, kami tidak tahu mengapa. Tapi kemudian kami mendengar orang-orang bicara soal kegelapan abadi," tutur seorang pemilik toko setempat.
Sedangkan di Meksiko yang menjadi negeri asal Suku Maya, justru sedikit berbeda. Rumor kiamat justru dijadikan sebagai kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Sejumlah acara bertemakan Suku Maya digelar demi menarik perhatian dan kedatangan wisatawan akhir tahun ini.
Badan Antariksa AS atau NASA telah membantah rumor yang beredar luas di masyarakat ini. Sama seperti NASA, suku Maya sendiri juga membantah rumor akhir dunia bersamaan dengan berakhirnya kalender mereka.
Seorang tokoh Suku Maya yang dihormati, Pedro Calestino Yac Noj, menyatakan kelompoknya akan merayakan berakhirnya kalender tersebut dengan ritual pembakaran bibit dan buah-buahan dalam upacara di Kuba. "Bersyukur dan berterima kasih atas abad 21 dan menyambut siklus kehidupan yang baru, fajar yang baru pada abad 22," ucapnya. (detik/10/12/12)

0 komentar:

Posting Komentar